
WHO menyebutkan, anak muda atau generasi milenial saat ini lebih rentan terkena gangguan mental. Terlebih masa muda merupakan waktu di mana banyak perubahan dan penyesuaian terjadi baik secara psikologis, emosional, maupun finansial. Misalnya upaya untuk mendapatkan nilai disekolah, lulus kuliah, atau bergaul dengan lingkungan sosial.
Selain perubahan hidup, teknologi juga turut berpengaruh terhadap kesehatan mental generasi muda. Salah satunya adalah penggunaan media sosial. Media sosial seakan menciptakan gaya hidup ideal yang sebenarnya tidak seindah kenyataan. Sehingga banyakorang yang memaksakan keadaan hidup, menghadapi komentar-komentar negatif dari sosial media. Hal inilah yang menciptakan tekanan dan beban pikiran pada generasi muda.
Berikut ini merupakan gangguan mental di antaranya:
1. Anxiety Disorder.
Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan merupakan istilah atau jenis yang paling sering muncul di social media, penyakit ini cukup “populer” karena kebanyakan pengidapnya adalah kaum remaja. Secara garis besar anxiety disorder yaitu keadaan seseorang di mana muncul emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran yang khawatir, dan perubahan fisik seperti tekanan darah yang meningkat. Gangguan ini menyebabkan seseorang kehilangan kebahagiaannya dan tidak mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitarnya lagi. Adapun jenis dari penyakit ini antara lain Obsessive-Compulsive Disorders (OCD), Social Anxiety Disorders/fobia sosial, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD dan Spesific Phobias).
2. Bipolar atau manic depressive.
Ini adalah gangguan mental yang menyebabkan suasana hati sering berubah dengan jangka waktu yang lama sehingga pengidap tidak dapat mengendalikan emosinya sendiri. Disebut bipolar karena penyakit ini memiliki dua kutub emosi yang berbeda.
3. Depresi.
Merupakan salah satu gangguan yang sering muncul di telinga masyrakat sebelum adanya istilah penyakit mental lainnya. Singkatnya depresi merupakan gangguan seseorang yang mengalami perasaan sedih berkepanjangan yang menyebabkan kurangnya motivasi dan sosialisai dalam kehidupannya sehari-hari. Berbeda dengan stress, depresi merupakan induk dari stress. Tetapi tetap harus waspada jka seseorang mengalami stress karena lama-kelamaan mereka akan terserang depresi.
4. Skizofrenia.
Adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Orang dengan Skizofrenia tidak bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan. Itu sebabnya masyarakat Indonesia sering menyebut skizofrenia dengan “gila”. Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya memiliki sifat paranoid dan halusinasi.
5. Anorexia Nervosa (AN).
Ini adalah penyakit yang sering dialami oleh kaum wanita. Penyakit ini memaksakan dirinya untuk menjaga pola makannya secara berlebihan yang menyebabkan penurunan berat badan secara drastis. Bentuk contoh dari Anorexia adalah menjaga pola makan yang melebihi batas normal, mengonsumsi obat diet, dan memuntahkan makanan yang telah dikonsumsi.
Berikut lima cara yang akan membantu merawat kesehatan mental diantaranya:
1. Terima dan pahami kesehatan mental dirimu.
Banyak orang tidak mau menerima kenyataan, bahwa mereka berada dalam kondisi gangguan mental, karena ketakutan sosial. Langkah pertama menjaga kesehatan mental adalah menerima fakta ini tanpa rasa takut dan memahami penyebabnya. Ini membantu dalam menemukan solusi terbaik untuk masalah kesehatan mental kita dan menyelesaikannya sebelum terlambat.
2. Distraksi atau mengalihkan perhatian untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Depresi sering membuat seseorang kesepian dan memutuskan hubungan mereka dari dunia. Mengalihkan pikiran ke hal-hal yang disukai seperti menonton film, bermain game favorit atau melakukan hobi baru adalah cara terbaik untuk mengelola masalah kesehatan mental. Ini membantu menjaga pikiran sibuk dan menyalurkan stres di tempat lain dan membuat kita berpikir lebih terang.
3. Bicarakan kepada seseorang.
Cara terbaik untuk menyingkirkan masalah kesehatan mental adalah terhubung dengan orang-orang. Mengekspresikan dan membagikan emosi kepada teman dan keluarga membantu melepaskan stres dan menenangkan pikiran. Semakin kamu berinteraksi dan berbagi masalah dengan orang lain, maka semakin mudah kamu menyingkirkan perasaan yang telah menyiksa. Baca juga: Terdampak Banjir Juga Berpotensi Ganggu Kesehatan Mental
4. Jangan lupa tidur.
Banyak orang begitu sibuk dengan masalah dalam hidup dan bekerja, sehingga mereka lupa tidur dalam waktu yang cukup. Penurunan jam tidur dapat menyebabkan suasana hati yang buruk, kurang konsentrasi, dan masalah kesehatan lainnya. Tidur nyenyak setidaknya tujuh jam untuk menjaga kesehatan mental.
5. Pilihan makanan.
Kualitas makanan kita dan pilihan makanan sangat memengaruhi kesehatan mental. Saat ini, karena akses yang rendah ke makanan sehat, banyak orang dewasa menghadapi gejala kesehatan mental. Guna mengatasinya, makan makanan penuh nutrisi dan membantu menjaga kesehatan otak kita. Selain itu, hindari makanan olahan dan makanan cepat saji dan cobalah memasukkan sebanyak mungkin sayuran dalam diet harianmu. Baca juga: Jangan Remehkan Pengaruh Polusi pada Kesehatan Mental
6. Harga diri.
Sangat penting menetapkan keyakinan positif terhadap kehidupan dan penghargaan terhadap diri sendiri. Orang-orang dengan harga diri yang tinggi, memiliki hubungan sosial lebih baik dan kehidupan lebih memuaskan. Sementara orang-orang yang harga dirinya rendah, lebih rentan menderita masalah emosional dan masalah mental lainnya, seperti kecemasan dan depresi.
sumber artikel:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/05/184217120/6-cara-menjaga-kesehatan-mental?page=all
https://www.brilio.net/creator/kesehatan-mental-pada-remaja-penting-nggak-sih-412620.html
https://www.cigna.co.id/health-wellness/anak-muda-dan-kesehatan-mental